Rabu, 28 Oktober 2009

QURBAN, Mendekatkan Diri pada Tujuan


Qurban dalam istilah idul adha berarti menyembelih hewan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Syariat qurban dimulai ketika Nabi Ibrahim as. bermimpi menyembelih anaknya, Ismail as.. Nabi Ibrahim as. meyakini bahwa mimpi tersebut adalah perintah Allah SWT. Nabi Ismail as. bersedia untuk dijadikan qurban oleh ayahnya, karena taat kepada Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan Ibrahim as. mengorbankan anaknya Ismail as. adalah untuk menguji keikhlasan hati mereka. Setelah nyata keikhlasan hati keduanya, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as. untuk mengganti qurbannya dengan seekor kambing. Syariat tersebut terus dijalankan oleh umat Islam sampai sekarang.
Ibadah Qurban dilakukan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Hal ini seperti ibadah-ibadah lainnya. Dalam salat subuh misalnya, kita mengorbankan rasa kantuk kita. Sedekah, kita mengorbankan harta kita. Ibadah haji, kita mengorbankan jiwa, raga, dan harta kita. Semuanya kita berkorban agar kita lebih dekat dengan Allah SWT.
Qurban berasal dari bahasa Arab qorroba, yuqorribu, qurbaanan. Qurban mengandung arti mendekatkan diri kepada tujuan. Dalam bahasa Indonesia, Qurban dapat disebut dengan korban atau berkorban.
Pengorbanan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan. Sebagai contoh, kita ingin pandai, maka kita harus mengorbankan waktu kita untuk belajar. Kita ingin ke Jakarta, kita harus mengorbankan uang kita untuk ongkos ke Jakarta. Semakin banyak kita berkorban, maka semakin mungkin kita dapat mencapai yang kita tuju. Para pejuang rela mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan tanah air kita.
So, apapun tujuan kita, selamat berkorban....!